Model Konservasi Bangunan dan Kawasan Arsitektur Tradisional Desa Wisata Brayut Yogyakarta  (2018)

Tim Penyusun: 

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model pengembangan konservasi arsitektur khususnya hunian tradisional pada desa wisata Brayut agar dapat mendukung keberlanjutan desa wisata. Hal tersebut sesuai dengan arah Rencana Induk Penelitian Universitas dan Fakultas (UAJY, 2009), yaitu kajian kearifan lokal dalam bidang Arsitektur. Desa wisata Brayut di Daerah Istimewa Yogyajarta ini memiliki keunikan yaitu sebagai desa wisata yang memiliki paling banyak bangunan tradisional yang masih terpelihara. Selain itu desa wisata ini memiliki tipe bangunan tradisional yang paling lengkap. Model ini diharapkan dapat diterapkan pada desa wisata lain yang memiliki potensi arsitektur tradisional untuk dilestarikan sehingga dapat menjaga keberlanjutan desa wisata. 

Model pengembangan konservasi arsitektur tradisional yang akan diteliti ini mengacu pada empat (4) permasalahan utama yaitu a). Bagaimana perubahan elemen – elemen tata ruang hunian tradisional di desa wisata Brayut sesudah menjadi desa wisata, b). Mengapa elemen – elemen tata ruang tersebut yang mengalami perubahan , c). Bagaimana upaya konservasi hunian tradisional yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan aktivitas wisata di dusun Brayut, d). Bagaimana model konservasi hunian tradisional yang dapat diterapkan di desa wisata Brayut untuk mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan ?  

Luaran yang diharapkan dapat diterapkan secara aplikatif dan terukur dalam studi ini adalah berupa buku arahan (guideline) konservasi arsitektur tradisional pada desa wisata yang dapat diterapkan pada desa wisata yang memiliki potensi yang sama, publikasi ilmiah jurnal terakreditasi dan publikasi dalam bentuk Call for Papers ke International Conference. 

Untuk mencapai tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode Studi Kasus (Case Study Reseach) dengan kasus tunggal mengingat Dusun Brayut merupakan kasus yang sangat unik dalam upaya konservasi arsitektur tradisional untuk dikembangkan sebagai potensi desa wisatanya. Sementara itu teknik pengumpulan data akan terfokus pada teknik observasi langsung pada kasus-kasus bangunan tradisional yang telah dimanfaatkan sebagai obyek wisata, serta menggali mekanisme upaya konservasi dengan teknik wawancara mendalam. Dari aktifitas tersebut akan disusun arahan (guideline) konservasi untuk kemudian didukung dengan teknik Partisipasi Riset Aksi – PRA (Participatory Action Research). Teknik PRA juga dipilih untuk mendukung penelitian karena tim peneliti menyadari pentingnya keterlibatan aktif masyarakat agar program yang dijalankan sesuai dengan sasaran dan secara nyata mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Tahapan penelitian pada tahun ini difokuskan pada upaya konservasi pada kawasan yang telah ada dan kemudian pada saat menerapkan keberlanjutan desa wisata dilakukan perubahan dengan melengkapinya bangunan baru maupun rehabilitasi yang sesuai konteks. 

Tahapan penelitian dilakukan dengan 1).Melakukan eksplorasi potensi aspek tradisional pada lingkup kawasan desa wisata, 2).Melakukan identifikasi perubahan tata ruang kawasan desa wisata, 3). Menyusun rancangan arahan (Guideline) konservasi skala kawasan, 4).Menyelenggarakan pelatihan yang terkait dengan topik yang terdapat dalam Arahan (Guideline) konservasi arsitektur tradisional skala kawasan desa wisata, 5). Perbaikan Arahan (Guideline) konservasi kawasan tradisional untuk dijadikan model konservasi arsitektur tradisional kawasan desa wisata.

Kata Kunci: Desa Wisata, Konservasi, Arsitektur Tradisional, Kawasan